Friday, 28 June 2019

HandPhone MONSTER

Energizer akhirnya merelease hp super besar dan batrai super awet, Nah, smartphone Energizer terbaru disebut memiliki baterai sebesar 18000 mAh. Gilee "POWER MAX P18K POP"




Lebih tepatnya, Energizer akan memamerkan 26 buah handphone baru. Termasuk di antaranya handphone lipat, handphone dengan kamera pop-up, dan handphone dengan baterai 18000 mAh. Smartphone tersebut akan mereka pamerkan di acara Mobile World Congress 2019 (MWC 2019).

Energizer mengumumkan hal ini melalui akun Twitter resmi. Mereka juga menyebut kalau ke-26 handphone ini akan terbagi menjadi 4 kategori utama.




Berdasar bocoran yang beredar, keempat kategori itu disebut bernama: Hardcase, Power Max, Energy, dan Ultimate. Kategori Energy dan Hardcase disebut merupakan feature phone alias bukan smartphone. Yang menarik tentu saja lini Power Max dan Ultimate.

Bocoran yang beredar juga menyebutkan kalau salah satu handphone Power Max-lah yang memiliki baterai 18000 mAh. Namun sayangnya belum ada informasi lebih detil soal handphone ini.

handphone enegizer ultimate pop

Sedangkan lini Ultimate, disebut memiliki dua jenis desain. Dua handphone menggunakan desain kamera pop-up dengan kamera ganda (U620S Pop dan U630S Pop). Sedangkan yang lain menggunakan kamera tunggal di waterdrop notch di layar (U650S, U620S, dan U570S).

Rumor – Qualcomm Akan Luncurkan Snapdragon 735 dengan Modem 5G
In Tren Internet
Rata-rata handphone tersebut menggunakan prosesor Helio P22. Jadi jajaran handphone ini akan duduk di kelas menengah-atas. Walau belum ada informasi lebih detil, namun kelihatannya spesifikasinya cukup standar.


Sebelum ini, Energizer pernah merilis handphone dengan baterai 16.000 mAh. Handphone itu adalah Energizer Power Max P16K Pro. Namun mereka menyebut kalau handphone ini hanya dijual secara terbatas.

Melihat hal ini,tentu saja kita bisa menduga kalau handphone Energizer dengan baterai 18000 mAh juga tidak akan beredar luas. Mungkin begitu pun dengan handphone lainnya. Paling tidak, Indonesia bukan menjadi pasarnya. Tapi yah, cukup menarik melihat ada handphone dengan baterai sebesar itu. Jangan-jangan sebenarnya itu power bank?https://twitter.com/energizermobile/status/1101877369269374982

Siapa itu GFRIEND ?

GFriend ~ Hangul: 여자친구, Yeoja Chingu; Chosǒn'gŭl: 녀자친구, Nyǒcha Ch'ingu adalah sebuah grup vokal perempuan Korea Selatan beranggotakan enam orang yang dibentuk oleh Source Music pada 2015, Mereka membuat debut mereka dengan EP Season of Glass pada 15 Januari 2015, GFriend meraih skor impresif di berbagai tangga musik dan program musik tepat 12 hari semenjak debut mereka.

Kim So Jung / Sowon,
Jung Ye rin / Yerin,
Jung Eun Bi / Eunha,
Choi Yu Na / Yuju,
Hwang Eun Bi / SinB,
Kim Ye Won / Umji.

Mereka Pertama kali membawakan lagu debutnya "Glass Bead" pada tanggal 16 januari di panggung Music Bank.


Hasil gambar untuk glass bead gfriend

Pada tanggal 23 Juli 2015, GFriend merilis album mini ke dua mereka berjudul 'Flower Bud'. Album tersebut berisikan 6 buah lagu dan lagu "Me Gusta Tu" Dipilih sebagai lead singlenya,\. Sendangkan comeback stagenya di program musik Mnet M!Countdown pada hari yang sama. Kemudian, pada bulan September GFriend menjadi pusat perhatian lantaran saat tampil dalam sebuah acara, 2 membernya terjatuh atau terpeleset saat membawakan lagu "Me Gusta Tu" karna panggunya licin. Yuju terjatuh 8 kali dan SinB terjatuh sekali. Meskipun begitu GFriend tetap profesional dan melanjutkannya hingga akhir. selepas kejadian tersebut popularitasnya meningkan. Puncaknya GFriend mendapat penghargaan kategori "Best New Artis" di Melon Musik Awards dan "New Artist of the year" di Gaon Chart Music Award meskipun mereka dari agensi kecil.


Diawal tahun 2016, GFriend comeback dengan lagu "Rough". Lagu tersebut merupakan bagian dari mini album ketiganya bertajuk 'snowflake'yang diliris pada tanggal 26 Januari. Di comeback ini GFriend mengumumkan bahwa nama fansnya adalah "Buddy". Kemudian pada tanggal 26 Januari mereka comeback di panggung musik pertama di SBS MTV The Show. Dengan lagu andalannya tersebut, GFriend membawa pulang 15 piala dari program musik mingguan, terbanyak kedua seteleah apink dengan "Luv" dengan menggondol 17 piala sekali comback. Pada tanggal 29 Juni, GFriend akhirnya meluncurkan album penuh pertamanya yang di beri judul "LOL". Album perdananya tersebut berisikan total 12 buah lagu dengan lagu andalannya "Navillera".

Hasil gambar untuk navillera

pada tanggal 23 Februari 2017, pihak label mengumumkan GFriend akan comeback pada bulan Maret. 3 hari kemudian mereka memberi detail comeback GFriend pada tanggal 6 Maret dengan mengeluarkan album mini keempatnya berjudung "The Awakening". Dalam video teaser untuk lead singlenya "Fingertip", GFriend mengubah sedikit konsep yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Pada tanggal 1 Agustus 2017, GFriend comeback dengan Album mini kelimanya "Parallel".

ya segitu aja gua bahas GFRIENDnya, karna masih banyak kalo mau dibahas sampe ke comeback terbarunya haha, tunggu aja ya bray.



Kabar mengejutkan dari GINTAMA !!!

Setelah sekian lama berlangsung, menghasilkan tak hanya adaptasi anime dan juga film live-action seru dan beberapa game, seri JUMP manga Gintama buatan Sorachi Hideaki sensei akhirnya memasuki babak akhir ceritanya, dan seri itupun tamat dan berakhir.

walaupun akhir2 ini komedinya aga kurang karena mulai sepinya peminat mungkin ya wkwk,

sepertinya penulis gintama / Sorachi Hideaki sensei, karena baru diumumkan kalau manga Gintama nggk jadi tamat wkwk..



Sebelumnya dikatakan kalau manga Gintama akan tamat pada chapter 698 yang dirilis dalam majalah manga mingguan Shonen JUMP yang dirilis dalam bulan September. Akan tetapi pada chapter itu diberitahukan kalau manga Gintama akan lanjut sediki~t lagi, dan itu chapter “terakhir” mereka di Shonen JUMP, karena mereka akan pindah ke majalah bulanan JUMP Giga.

少年ジャンプGIGA 2019 WINTER vol.3 (c)少年ジャンプ GIGA 2019 WINTER vol.3/集英社




Dan dalam majalah manga JUMP Giga tersebut diumumkan kalau manga Gintama akan berlanjut sebanyak tiga chapter lagi disitu, dengan bagian pertamanya dirilis pada akhir Desember 2018. Jadi bagian kedua pada bulan Januari 2019, dan yang terakhirnya bulan Februari ini.


Dan memang hal tersebut terlihat di-hype oleh JUMP Giga, dengan cover majalahnya bulan ini merupakan gambar spesial Gintama, dengan para karakter utama; Yorozuya, Shinsengumi, dan kawan seperjuangan Gin-san juga muncul, dengan kanji bertuliskan Gintama Final… TAPI~



Jika dilihat baik-baik, tulisannya sebenarnya mengatakan Gintama Final(kah?) yang seperti memberikan candaan kalau itu mungkin bukan yang terakhir. Tapi yaa seri itu sudah berkali-kali mengundur tamat, pasti ini benar-benar selesai dan tamat, iya kan?…


Ooo tapi ternyata sungguh tak semudah itu bagi Sorachi Hideguso. Karena dalam chapter tersebut, diperlihatkan Gintoki yang menunduk dalam posisi Dogeza, posisi permohonan maaf yang sedalam-dalamnya, dengan wajah babak belur, dan tertuliskan sebuah penjelasan disampingnya.

少年ジャンプGIGA 2019 WINTER vol.3より、編集担当のコメント。(c)少年ジャンプ GIGA 2019 WINTER vol.3/集英社 (c)空知英秋/集英社

Akhir dari Manga Gintama akan berlanjut sedikit lagi. Dengan chapter manga Gintama yang baru setelah itu akan terus berlanjut dengan diterbitkan melalui app official seri Gintama. Dikatakan kalau chapter tersebut dapat dibaca gratis dalam app tersebut…



Yaa memang sih bisa dibilang “tamat” di JUMP Giga 😀 memang nih Sorachi sensei terlalu banget ngeTrollnya. Mungkin sudah ada yang bisa menebak “akhir” macam ini ya dari seri Gintama. Sepertinya seri ini takkan bisa tamat dengan mulusss.


少年ジャンプGIGA 2019 WINTER vol.3より。(c)少年ジャンプ GIGA 2019 WINTER vol.3/集英社 (c)空知英秋/集英社

source :natalie.mu

Jenis Musik yang nggk kalah enak dari EDM dan POP

Hello Bray, kali ini gua mau bahas jenis musik,
ett tunggu dulu gua bahas ginian bukan berarti gua anak musik banget, ngerti maen gitar drum atau suling ya wkwk,
gua bahas ginian karna gua seneng aja,
karna nggk sengaja lagi play musik diyoutube tiba2 autoplay gua masuk kegenre ini,
awalnya kaga ngerti sama sekali + gambarnya itu aga abstrak, pas gua fokus liat gambar sama dengerin musiknya, bused enak juga ya,
ehh lama2 jadi keseringan denger gituan, walaupun masih nyari2 yang enak lagi sih, banyak yang blom masuk kekuping gua sih wkwk.


ARTCORE
  Genre musik elektronik yang terus berkembang. Seringkali menggabungkan lead instrumental / orkestra dengan ketukan yang sangat cepat dan kompleks dan melodi cepat. Tetap di ekstrem dalam hal nada; entah begitu optimis itu membuatmu sedih karena kenyataan, atau sekadar menakutkan dan menekan. Tidak terlalu terkenal di dunia musik, karena ada sangat sedikit seniman yang benar-benar memproduksinya. Namun, ketukannya yang cepat dan melodi yang rumit membuatnya sangat populer di permainan ritme seperti Osu. Dibuat oleh xi, ICE, Sakuzyo, kadang-kadang oleh Yooh, dan beberapa lainnya, kebanyakan komposer Jepang. Pilihan yang cukup bagus untuk siapa saja yang suka musik klasik tetapi berpikir itu tidak memiliki kekuatan, atau orang yang menyukai DB tetapi berpikir itu tidak memiliki variasi melodi. Terkadang dikombinasikan dengan speedcore atau trance

ini dia salah satu musiknya


dan yang kedua ada :

DUBSTEP
  Dubstep adalah genre musik dance elektronik yang berasal dari selatan London, Inggris. Suara secara keseluruhan yang telah digambarkan sebagai produksi dengan garis bass yang luar biasa dan pola drum berkumandang, sampel dipotong, dan vokal sesekali.

Rilis awal dubstep pada 1998 dan lebih gelap, lebih eksperimental, remix dub instrumental 2-langkah garasi trek mencoba untuk memasukkan unsur- unsur funky breakbeat, atau elemen gelap drum dan bass ke 2- langkah, yang menampilkan B-sisi single. Pada tahun 2001, ini dan lainnya alunan musik garasi yang gelap mulai dipamerkan dan dipromosikan di klub malam London, yang kemudian menjadi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dubstep. Istilah “dubstep” dalam referensi ke sebuah genre musik mulai digunakan oleh sekitar tahun 2002, pada saat tren gaya yang digunakan dalam menciptakan remix ini mulai menjadi lebih terlihat dan berbeda dari 2-langkah.

Dubstep cuma instrumental aja, tanpa ada vokal di dalamnya. Intinya dubstep itu kedengeran Bass dan Electro-nya
Tempo dari dubstep rata-rata antara 138 bpm sampai 142 bpm, lebih lambat dari genre drum and bass, serta irama ketukannya nggak 4/4 yang biasa dipakai house music atau musik techno yang lain. Banyak dubstep memakai bassdrop, ketika bass tiba-tiba mendadak tinggi nada-nya berubah dari tinggi ke rendah, jadi ibaratnya kayak jatuh.Emang sih ga semua dubstep make bassdrop, tapi biasanya bassdrop itu yang jadi kunci dari dubstep. Selain bass drop, sering kalo lagu yang di mainkan lagu yang populer, DJ dubstep biasanya akan memutar balik piringan rekaman tanpa diangkat, dan mulai lagi lagunya dari awal. Nah, teknik ini dinamakan rewind atau reload.


ya itu aja kali guys yang bisa gua share, musik-musik ini nggk kalah enak kok kalo ga percaya coba denger dulu aja ..


Source :
google
wiki
youtube

Study Kasus Continual Service Improvement, Information Technology Infrastructure Library

Continual Service Improvement menggambarkan praktik terbaik untuk mencapai peningkatan skala besar dan bertahap dalam kualitas layanan, efisiensi operasional dan kelangsungan bisnis dan untuk memastikan bahwa portofolio layanan terus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. 
ITIL adalah suatu rangkaian dengan konsep infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. ITIL sebenarnya adalah suatu rangkaian rangkuman dari beberapa buku yang membahas tentang pengelolaan (TI). ITIL memberikan beberapa praktik TI penting seperti daftar cek, tugas, serta beberapa prosedur yang disesuaikan dengan segala jenis organisasi(TI).
Panduan disediakan untuk menghubungkan upaya perbaikan dan hasil dengan layanan strategi, desain, transisi dan layanan operasi. Ini menggabungkan prinsip, praktik dan metode dari manajemen mutu, peningkatan manajemen dan peningkatan kemampuan. 
Sistem umpan balik loop tertutup, berdasarkan siklus Plan-Do-Check- Act (PDCA). Umpan balik dari setiap tahap siklus hidup layanan dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang peningkatan untuk tahap siklus hidup lainnya. 
Gambaran dan tujuan peningkatan layanan Continual Service secara singkat akan melihat fase siklus hidup kelima ITIL yang merupakan CSI (Continual Service Improvement), poin yang akan dibahas adalah: 
Menggambarkan Siklus PDCA Deming
Menggambarkan Pendekatan CSI
Pahami proses perbaikan Tujuh langkah
Mengukur CSI
Mendefinisikan Tata Kelola Perusahaan.
Menjelaskan Continual Service Improvement (CSI) dan siklus hidup layanan
Klasifikasi berbagai jenis metrik di CSI
Mengidentifikasi Alur Kinerja
Mendefinisikan Register CSI

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah kerangka fungsi TI dapat diterapkan untuk mengadopsi layanan manajemen operasi serta manajemen service TI. Dari rancangan IT service management dapat menghasilkan delivery support dan service support. 
Dalam delivery support terdiri dari 5 domain yaitu  
1. Service Level Management 
2. Financial Management 
3. Capacity Management 
4. Continuity Management 
5. Availability Management 
Hasil rekomendasi dari service level management yaitu service level agreement dapat dijadikan oleh seluruh domain IT service management karena didalam prosesnya menyangkut semua proses dari IT service management. 
Dalam service support terdiri dari 4 domain yaitu 
1. incident management 
2. problem management 
3. configuration management dan change management  
4. release management 
Dalam versi ketiga, ITIL memiliki 5 bagian yang menjadi inti dari ITIL yang lebih memprioritaskan pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan  oleh Teknologi Informasi (TI), 5 bagian tersebut terdiri atas :
*Service Strategy
Ini merupakan inti dari ITIL Service Life Cycle yang memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar konsep ITSM, acuan, serta proses-proses inti.
Proses di dalamnya yaitu:
1.      Service Portofolio Management
2.      Financial Management
3.      Demand Management


*Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat pada bisnis, layanan TI harus terlebih dahulu di desain dengan tujuan bisnis dari pelanggannya. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk bias secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI.
Proses di dalamnya yaitu:
1.      Service Catalog Management
2.      Service Level Management
3.      Supplier Management
4.      Capacity Management
5.      Availability Manaement
6.      IT Service Countinuity Management
7.      Information Security Management


*Service Transition
Menyediakan panduan kepada organisasi TI agar mengembangkan kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI. Tahapan ini menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan didefinisikan dalam Service Strategy lalu dibentuk dalam Service Design dan selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses di dalamnya yaitu:
1.      Transation Planning and Support
2.      Change Management
3.      Service Asset and Configuration Management
4.      Release and Deployment Management
5.      Service Validation
6.      Evaluation
7.      Knowledge Management


*Service Operational
Ini adalah tahapan file cycle yang mencakup semua kegiatan operational layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat beberapa panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara efisien. Proses di dalamnya:
1.      Event Management
2.      Incident Management
3.      Problem Management
4.      Request Fulfillment
5.      Access Management


*Continual Service Improvement
     Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income perusahaan itu sendiri. framework ITIL dikembangkan sejak 1980-an oleh Office of Government Commerce (Departemen Perdagangan) Inggris sebagai guidance bagi organisasi/perusahaan di sana. Pertengahan 1990-an, ITIL diakui dunia menjadi standar de facto di bidang service management. ITIL menyediakan sekumpulan best practice yang lengkap dan konsisten untuk ITSM, serta mempromosikan pendekatan kualitas untuk mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi dalam penggunaan sistem informasi. ITIL mencakup 8 aspek, yakni: dukungan layanan, delivery, rencana pengembangan, manajemen infrastruktur TI, manajemen aplikasi, perspektif bisnis, manajemen sekuriti, dan manajemen aset software.


Source : 
http://edocs.ilkom.unsri.ac.id/529/1/09011181320022_FahrulRozi_tugasmanjar02.pdf

Service Transition, Service Operation, Continual Service Improvement, Financial Management



1.      Service Transition

A.    Konsep

a)      Pengertian dan Tujuan Service Transition
Service Transition adalah tahapan merealisasikan/mengimplementasikan hasil tahapan Service Design menjadi layanan baru atau modifikasi layanan sebelumnya. Sedangkan tujuan Service Transition adalah untuk memastikan layanan baru/termodifikasi/retired services benar-benar memenuhi harapan bisnis seperti telah terdokumentasi dalam Service Strategy dan Service Design. 

b)      Perubahan (Change) Dan Jenis-Jenis Perubahan
Perubahan (Change) mencakup penambahan, modifikasi, atau penghilangan apapun yang dapat mempengaruhi layanan TI.

Jenis-Jenis Perubahan :
§  Standard change
§  Emergency change
§  Normal change

c)      Change Models
Adalah urutan langkah-langkah standar yang sudah ditetapkan dan disetujui sebelumnya untuk menjalankan sebuah perubahan dengan jenis tertentu.

d)      Request For Change (RFC)
Adalah sebuah dokumen/proposal resmi untuk mengajukan sebuah perubahan, didalamnya mencakup detail perubahan yang akan dibuat.

e)      Proposal Perubahan (Change Proposal)
Adalah dokumen yang berisi deskripsi umum rencana perubahan besar atau sistem baru, disertai dengan business case dan jadwal implementasinya.

f)       Change Advisory Board (CAB)
Adalah sebuah tim/kelompok/lembaga yang berwenang memberikan autorisasi terhadap sebuah perubahandn membantu change management dalam menilai dan melakukan prioritisasi perubahan yang akan dilakukan.




g)      Configuration Item (CI)
Adalah komponen-komponen atau sebuah aset layanan yang perlu untuk dikelola dalam rangka penyediaan sebuah layanan TI.

h)      Configuration Management System (CMS)
Adalah sebuah software untuk mengakses dan menghubungkan data-data CI yang telah tersimpan di Configuration Management Databases (CMDBs).

i)       Service Knowledge Management System (SKMS)
Adalah sebuah tool (aplikasi) dan basis data sebagai tempat mengelola pengetahuan, informasi, dan data layanan TI.

j)       Configuration Baseline
Adalah standar konfigurasi sebuah aset TI yang telah disetujui secara formal. Perubahan terhadap configuration baseline ini harus melalui prosedur standar perubahan, misalnya melalui dokumen request for change (RFC). 

k)      Snapshots
Adalah potret/catatan konfigurasi sebuah aset TI pada saat tertentu. Hasil sebuah evaluasi terhadap sebuah aset TI tertentu dan dibandingkan dengan configuration baseline.

l)       Definitive Media Library (DML)
Adalah tempat atau lokasi dimana kita menyimpan semua software-software resmi/licensed beserta dokumen-dokumen resminya secara aman.

m)   Release
Adalah satu atau lebih perubahan pada satu layanan TI yang dibangun, diuji, dan diimplementasikan bersama-sama. Dapat juga mencakup aktivitas-aktivitas perubahan pada hardware, software dan komponen lainnya. 

n)      Release Policy
Adalah sekumpulan aturan untuk melakukan deployment sebuah release ke lingkungan kerja sebenarnya, berisi pilhan-pilihan skenario yang dipilih menyesuaikan dengan analisis urgency dan dampaknya. Umumnya dirumuskan dan disetujui oleh change manager, termasuk didalamnya pengelompokkan paket-paket release. 






B.     Proses

a)      Change Management
Adalah proses utama dalam service transition yang bertugas memastikan perubahan-perubahan TI telah tercatat, terevaluasi, terautorisasi, dan terimplementasi ke lingkungan kerja yang sebenarnya dengan penuh kontrol.

Aktivitas-aktivitas change management :
1)      Membuat dan mencatat RFC
2)      Me-review RFC
3)      Menilai dan mengevaluasi perubahan
4)      Autorisasi implementasi perubahan
5)      Update rencana perubahan
6)      Koordinasi implementasi perubahan (pembangunan) dan pengujian
7)      Autorisasi penerapan perubahan pada lingkungan kerja sebenarnya
8)      Koordinasi chage deployment
9)      Mereview dan menutup catatan perubahan.

b)      Service Asset And Configuration Management (SACM)
Adalah proses mencatat, mendokumentasi, dan mengupdate informasi tentang berbagai service assets yang terkait layanan-layanan TI yang dikelola penyedia layanan.

Cakupan SACM :
Manajemen siklus hidup lengkap setiap CI, yakni setiap CI dapat telusuri sejak dari tahapan pembelian hingga pembuangan.

Aktivitas – aktivitas SACM :
1)      Manajemen dan perencanaan
2)      Identifikasi konfigurasi
3)      Kontrol konfigurasi
4)      Akuntansi dan pelaporan status aset
5)      Verifikasi dan audit

c)      Release And Deployment Management
Adalah proses merencanakan, membuat time-table dan mengontrol pembangunan, pengujian dan pengimplementasian sistem/perubahan baru yang dibutuhkan oleh bisnis dengan tetap melindungi integritas layanan-layanan yang sudah ada sebelumnya.

Aktivitas - aktivitas release and deployment management :
1)      Perencanaan
2)      Pembangunan dan pengujian paket release
3)      Deployment
4)      Early life support
5)      Review dan menutup akses.

d)    Knowledge Management
Adalah proses mengumpulkan, mendokumentasikan, menganalisis, membagi, menggunakan, dan mengupdate pengetahuan yang dibutuhkan dan diperoleh selama mengelola layanan Tidisemua tahapan siklus layanan TI.

Aktivitas – aktivitas knowledge management :
1)      Strategi manajemen pengetahuan
2)      Transfer pengetahuan
3)      Pengelolaan data, informasi dan pengetahuan
4)      Pengelolaan SKMS

e)      Transition Planning And Support
Adalah kegiatan perencanaan dan dukungan untuk suatu transisi dari sistem/layanan lama ke sistem/layanan baru. Kegiatan transisi layanan sering dilakukan sebagai proyek, atau merupakan bagian dari proyek-proyek lain sehingga membtuhkan koordinasi terhadap semua aktivitas-aktivitas yang ada.

Contoh Kasus
Penggunaan Teknologi Informasi (IT) dalam instansi harus memiliki tata kelola IT yang terencana sehingga dapat memastikan penggunaan IT memenuhi kebutuhan bisnis guna mendukung tercapainya tujuan instansi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PT. XYZ) merupakan intstansi pemerintah non-profit yang berfokus pada penyedia layanan penelitan. Penyampaian kualitas layanan merupakan fokus utama bagi PT. XYZ. Infrastruktur IT merupakan aset PT. XYZ yang dapat menunjang kegiatan operasional. Berdasarkan daftar keluhan user diketahui terdapat gangguan terhadap layanan IT pada PT. XYZ yang disebabkan oleh kerusakan maupun penurunan fungsi kerja infrastruktur IT. Berdasarkan buku output pengelolaan jaringan Local Area Network (LAN) dan internet 2014 ditemukan kendala PT. XYZ dalam hal pengelolaan infrastruktur IT yakni kondisi dan data infrastruktur IT tidak terdokumentasi dengan baik. Berdasarkan kebutuhan PT. XYZ dilakukan perancangan IT governance berbasis IT Service Management (ITSM) yang menyediakan standar untuk mengoptimalkan kualitas layanan IT. Information Technology Infrastructure Library (ITIL) merupakan framework berbasis layanan yang dapat dijadikan panduan dalam perancangan IT governance PT. XYZ. Maka dari itu, perancangan change management dan service asset and configuration management ITIL versi 3 (2011) dilakukan. Penelitian ini menghasilkan standard operational procedure (SOP) serta template laporan akhir change management, template request for change, dan standard operational procedure (SOP) serta template laporan akhir
service asset and configuration management.

2.      Service Operation

A.    Konsep

a)      Pengertian, tujuan dan peran penting tahapan Service Operation
Service operation ialah tahapan operasional layanan TI sehari – hari, termasuk melakukan aktivitas dukungan terhadap layanan TI untuk memastikan value layanan benar –benar dirasakan dan sesuai dengan harapan serta kebutuhan pengguna yang dilakukan secara berkala.

Service operation bertujuan untuk :
1)      Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan layanan TI kepada pengguna dan pelanggan, serta mengelola layanan memenuhi tingkat layanan yang telah disepakati.
2)      Mengelola teknologi yang digunakan untuk menghasilkan dan mendukung layanan TI. Seperti bagaimana memahami dan mengelola komponen-komponen teknologi seperti server, mainframe, jaringan komputer, komunikasi, basis data, media penyimpanan, sistem desktop dan aplikasi software.

Peran penting dari tahapan service operation ialah adanya suatu hal yang menjalankan suatu proses supaya bisnis berjalan dengan lancar (terukur atau hanya biasa saja) dan menyeimbangkan konflik antar aspek (keseimbangan dari semua aspek ; Bisnis & TI, Cost & Quality).

b)      Event dan Jenis Event
Event ialah sebuah perubahan keadaan pada infrasturktur TI yang memiliki nilai penting bagi manajemen layanan TI atau configuration item TI, berupa pesan atau tampilan yang dihasilkan oleh layanan, configuration item atau alat monitoring.

Jenis – jenis event :
1)      Informasi (information) : sebuah event yang normal terjadi sehingga tidak  memerlukan tindakan apapun, misalnya seseorang yang login ke suatu sistem.
2)      Peringatan (warning) : sebuah event yang berada diambang batas normal dengan adanya sebuah peringatan yang nantinya memerlukan sebuah respon tindakan yang diperlukan atau tidak untuk mencegah potensi kegagalan. Contohnya adanya peringatan bahwa volume disk hanya tersisa 5% dari maksimum kapasitas yang diijinkan.
3)      Ketidak-wajaran (Exception) : sebuah event yang menginformasikan bahwa sebuah layanan atau komponen berjalan tidak sewajarnya (abnormal) dan membutuhkankan respon tindakan, seperti kecepatan akses internet yang sangat lambat.

c)      Incident vs Problem
Incident adalah kejadian interupsi sebuah layanan yang tidak terencana (tidak diharapkan) atau penurunan kualitas sebuah layanan Ti. Sedangkan problem ialah akar (sumber, penyebab)  dari satu atau lebih incident.

d)      Impact, Urgency, dan Priority

Impact
Urgency
Priority
Seberapa besar potensi kerugian yang ditimbulkan atau seberapa banyak jumalah pengguna terkena dampak dari sebuah incident, problem atau change pada proses-proses bisnis.
Yang umumnya diukur berdasarkan seberapa pemenuhan target/standar tingkat layanan TI (Service levels) akan terpengaruh.
Seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian atau penanganan dari incident, problem, atau change yang memiliki dampak signifikasi pada bisnis.
Sebuah kategori yang digunakan untuk menentukan nilai penting sebuah incident, problem, atau change.
Priority diukur berdasarkan impact dan urgency, dan digunakan untuk menentukan seberapa cepat sebuah tindakan respon harus segera diambil.

e)      Major Incident, Timescale, dan Incident Model
Major Incident ialah Kategori tertinggi sebuah incident, yang memiliki karakteristik :

a.       Incident yang memiliki dampak besar pada bisnis,
b.       Memiliki urgensi tinggi,
c.       Penyebab telah diketahui tetapi belum ada panduan solusi atau workaround.
Perusahaan harus mendefinisikan indikator major incident (misal jika kejadian berdampak pada minimal 5.000 pengguna) dan membuat prosedur penangan khususnya, baik dalam hal timescale (umumnya timescale lebih pendek) maupun staf yang menanganinya. Seringkali beberapa incident yang memiliki prioritas rendah namun berdampak tinggi bagi perusahaan menggunakan major incidents ini.
Timescale ialah Target waktu respon dan penyelesaian sebuah incident sesuai yang ditulis di dokumen SLA.
Incident Model adalah sebuah prosedur standar aktivitas dan timescale telah ditetapkan sebelumnya) yang dibuat untuk menangani incident “standar” atau “special”.
Informasi yang harus ada dalam incident model mencakup :
a.       Tindakan-tindakan yang harus diambil untuk menangani incident
b.      Urutan tindakan
c.       Penanggung-jawab
d.      Timescales
e.       Prosedur eskalasi

f)       Workaround, Known Error, dan Known Error Database (KEDB)
Workaround : tindakan standar (terdokumentasi) untuk mengurangi dampak buruk dari sebuah incident atau problem yang belum diketahui solusi tuntasnya.
Known Error : sebuah masalah (problem) yang telah diketahui dan terdokumentasi akar masalahnya, gejala-gejala incident-incident yang terkait, solusi standarnya atau langkah meminimalisasi dampak buruknya apabila solusi totalnya belum diketahui (workaround-nya).
Known Error Database (KEDB)  : basis data known error yang akan digunakan oleh service desk dan staff pendukung lainnya untuk melakukan incident management dan workaround.

g)      Escalation
Adalah tindakan meneruskan laporan dan penanganan incident yang belum terselesaikan ke function lain di perusahaan untuk memperoleh dukungan lebih lanjut.

Ada 2 macam eskalasi :
1)      Functional escalation : meneruskan penanganan sebuah incident ke tim pendukung atau second level support.
2)      Hierarchical escalation : meneruskan/mengkomunikasikan  informasi incident yang belum terselesaikan ke manajemen bisnis diatasnya (seperti manajer) untuk dicari solusinya. 

h)      Service Request, Request Model, dan Self-Help Technology
Service Request : yakni permintaan pengguna tentang informasi tertentu, pertanyan atau permintaan saran, perubahan yang bersifat standar (standard change), atau akses ke suatu layanan TI. Permintaan layananan ini umumnya ditangani oleh service desk* tanpa perlu membuat/mengirimkan RFC.
Request Model : yakni standar prosedur (SOP) untuk menangani tipe-tipe permintaan tertentu yang rutin terjadi.
Self-Help Technology : teknologi berbasis web yang membantu permintaan pengguna. Umumnya dalam bentuk formulir online yang mengharuskan pengguna untuk login ke sistem terlebih dahulu.

i)       Access Request, Identity, Privileges
Access Request : permintaan akses layanan, dapat berupa permintaan layanan standar atau RFC.
Identity : yakni informasi unik dari setiap pengguna, yang menjelaskan status pengguna didalam organisasi dan sekaligus menentukan hak akses dia terhadap sistem layanan TI. Contoh : sidik jari.
Privileges : yakni hak akses seseorang/grup pengguna ke satu/kelompok layanan IT.

B.     Proses

a)      Event Management
Event Management dasar untuk memantau kinerja dan ketersediaan layanan, tepat sasaran dan mekanisme untuk memantau apa yang harus ditentukan dan disepakati selama proses ketersediaan dan Kapasitas manajemen berlangsung.

Tujuan Event Management ialah mengelola event, yang mencakup :
1)      Mendteksi Event
2)      Menganalisis Event
3)      Menentukan tindakan yang paling tepat dan sesuai dengan Event yang sedang terjadi tersebut
      Aktivitas-aktivitas pada Event Management :
1)      Event Notification,  Event Detection,  Event Logging
Event Notification : aktivitas menentukan “pesan” apa yang kita ingin hasilkan dan informasi apa yang terdapat didalan pesan tersebut.
Event Detection  : menentukan jenis notifikasi mana yang ingin dideteksi dan dikenali oleh tools, dan menentukan apakah event akan di catat di log/tidak dan bagaimana pencatatannya.

Event Logging : mencatat data di dalam tools yang mendeteksi event tersebut atau menghasilkan rekaman event  dalam event-logging tool tertentu.

2)   Event Filtered,  Event Correlation
Event Filtered : aktivitas yang mengklasifikasi sebuah Event sebagai sebuah informasi, peringatan atau ketidakwajaran dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil dari event tersebut. 
Event Correlation : mengambil kesimpulan dari event yang terjadi berulang-ulang sehingga dipahami dampak akumulasinya.

3)      Response selection
Menentukan jenis respon untuk setiap kemungkinan event, yaitu :
a.       Auto Response : mengatur sebuah peralatan melakukan respon otomatis tertentu khusus untuk sebuah event.
b.      Alert : sistem akan secara otomatis menghasilkan dan mengirimkan informasi peringatan untuk menarik perhatian.
c.       Incident, Problem, Change : sistem mampu secara otomatis menghasilkan laporan/permintaan untuk proses Incident Management,  Problem Management, atau Change Management sesuai kriteria-kriteria tersebut. Namun, untuk melaksanakan proses ini, perlu persetujuan dari manajemen. 
  
4)      Review Action, Close Event
Me-review penanganan sebuah event perlu dilakukan untuk memastikan bahwa langkah yang tepat telah diambil. Jika review penanganan tersebut sudah tepat, maka aktivitas event dapat dikatakan selesai/ditutup.

b)      Incident Management
Mengembalikan layanan yang bermasalah agar berfungsi seperti sedia kala.

Aktivitas-aktivitas pada incident management :
1)      Identifikasi incident dan logging : aktivitas menemukan/mengenali sebuah incident.
2)      Kategorisasi incident : incident yang dicatat selanjutnya dikategorisasikan dnegan kode kategori incident.
3)      Prioritisasi incident : menentukan prioritas penanganan sebuah incident yang telah dicatat dan dikategorisasi, secara teknis dengan memberi kode prioritas incident.
4)      Diagnosis Awal : service Desk akan berupaya untuk menyelesaikan incident terlebih dahulu sebelum diteruskan kepada tim teknis.
5)      Investigasi dan diagnosis : penyelesaian masalah dan pemulihan kondisi layanan (resolution and recovery), tindakan pengembalian layanan harus dipastikan benar-benar tuntas dan catatan incident harus di update.
6)      Penutupan incident : setelah incident diatasi, staf service desk harus menginformasikan kepada pengguna bahwa masalah telah teratasi dan memastikan pengguna puas dengan penanganan (misalnya dengan survei) dan setuju laporan incident ditutup.

c)      Problem Management
Yakni proses menganalisis dan myelesaikan akar penyebab incident.
Reactive Problem Management : tindakan mencari akar permasalahan dan menyelesaikan dipicu oleh sebuah/lebih kejadian (atau sebagai reaksi dari) incident.
Proactive Problem Management : tindakan mencari dan menyelesaikan akar sebuah masalah tanpa menunggu incident terjadi.

d)      Request Fulfillment
Yakni proses memenuhi permintaan pengguna layanan TI, diluar laporan terkaitdengan incident TI.

Aktivitas-aktivitas dalam request fulfillment
1)      Receive, request, request logging dan validation.
2)      Request categorization, request prioritization
3)      Request authorization
4)      Request review, request model execution
5)      Request closure

e)      Access Management
Yakni proses pengelolaan hak akses pengguna ke sistem layanan TI.

Aktivitas-aktivitas dalam access management :
1)      Permintaan akses
2)      Verifikasi
3)      Menyediakan hak akses
4)      Memonitor status identitas, mencabut,membatasi hak akses
5)      Pencatatan dan penelusuran aktivitas akses

Contoh Kasus
Sebagai team yang menangani sistem informasi disebuah perguruan tinggi, Pada awal kami ditujuk, organisasi tersebut belum merapkan layanan berbasis IT. Sehingga sebagai seorang ketua team saat itu, kami yang sering dimintai tolong untuk layanan IT yang sudah ada. Hal ini terjadi karena belum adanya service desk yang sesuai dengan tupoksi ITIL. Akibatnya untuk layanan-layanan yang sifatnya sangat sederhana, sebagai contoh reset password terkadang pelanggan tetap menghubungi Ketua. Dengan kondisi ketua yang sering rapat dan harus memanage banyak hal, terkadang hal-hal tersebut bukan membuat pelayanan menjadi cepat tetapi bahkan membuat menjadi lambat, tidak tercatat dan terkadang tidak terselesaikan. 

Kemudian kami mencoba mengubah layanan IT yang ada menggunakan konsep ITILv3, untuk fase awal kami tidak menggunakan seluruh fase yang ada, tetapi hanya menerapkan layanan service desk dengan konsep Single Point Of Contact (SPoC). Hasilnya sangat mengembirakan, terutama disisi dokumentasi terhadap masalah yang masuk ke service desk, dimana semua masalah menjadi tercatat. Team development yang tugasnya untuk memikirkan pengembangan sistem menjadi lebih focus dalam bekerja (tidak sering medapat gangguan langsung dari pelanggan). Walau kedepannya akan terjadi masalah karena penerapan SO saja tidak cukup, karena SO harus menggunakan patokan service portfolio yang sudah didefenisikan di SS dan SD dan di uji cobakan pada fase ST. Tetapi ini menjadi titik kemajuan penerapan ITSM dikampus kami.

Ada beberapa proses didalam Service Operation yang harus dimanage, dimana satu sama lain saling terkait. Proses-proses tersebut adalah:

1)      Service request (request fulfillment)
2)      Incident management
3)      Problem management
4)      Event management
5)      Access management

Kita akan membahas mengenai proses diatas satu persatu pada bab-bab selanjutnya. Sekarang kita akan melihat hubungan flow antara proses diatas (lihat gambar dibawah). Pada gambar dibawah, kita bisa melihat ada beberapa aktor yang akan men-triger layana di SO, yaitu pelanggan (end user), IT staff dan IT infrastruktur. Perbedaan diantara trigger yang ada adalah IT Infrasruktur akan meng-generate events apabila ada ada alert (melebihi threshold yang sudah ditentukan), IT Staff akan mengenerate incident dan pelanggan akan berhadapan dengan Service Desk untuk kemudian baru diitentukan apakah itu masuk kedalam service request atau berupa incident.







3.      Continual Service Improvement (CSI)

a)      Pengertian Continual Service Improvement
Adalah proses yang berulang untuk meningkatkan di lingkungan system manajemen untuk mencapai perbaikan di lingkungan kinerja secara keseluruhan dan konsisten dengan menerapkan kebijakan dilingkungan organisasi.


b)      Tujuan CSI
1)      Review, menganalisis, memprioritaskan dan membuat rekomendasi mengenai peluang perbaikan diri setiap tahap siklus hidup.
2)      Mereview dan menganalisa pencapaian tingkat pelayanan.
3)      Mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan spesifik untuk meningkatkan kualitas layanan ti dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses yang memungkinkan.
4)      Meningkatkan efektivitas biaya dalam memberikan layanan ti tanpa mengorbankan kepuasan pelanggan.
5)      Memastikan metode manajemen yang berlaku untuk mendukung kegiatan perbaikan terus menerus.
6)      Memastikan setiap proses memiliki tujuan yang jelas dan pengukuran yang mengarah pada perbaikan yang ditindaklanjuti.
7)      Memahami apa yang diukur, mengapa diukur, dan apa hasil yang diharapkan.

c)      Cakupan CSI
1)      Perbaikan secara keseluruhan ITSM sebagai suatu disiplin.
2)      Penyesuaian secara terus menerus dari portofolio layanan dengan kebutuhan bisnis saat ini dan akan datang.
3)      Kematangan dan kemampuan organisasi, manajemen, proses, dan orang-orang dalam menggunakan layanan.
4)      Perbaikan yang berkesinambungan dari semua aspek layanan TI dan layanan aset yang mendukung mereka.

d)      Metodologi CSI
1)      Lean Manufacturing
Metodologi ini merupakan pendekatan secara sistematis untuk mengidentifikasi dan menghilangkan limbah melalui cara CSI dengan mengikuti produk ditarik dari pelanggan untuk mengejar kesempurnaan. Tujuan dari lean manufacturing pada saat itu adalah penghapusan limbah dalam setiap bidang produksi dan termasuk hubungan pelanggan, desain produk, jaringan pemasok, dan manajemen pabrik.

2)      Six Sigma
Didefinisikan sebagai metode yang terorganisir dan sistematis untuk perbaikan pada proses strategis dan dalam pengembangan produk dan jasa baru yang bergantung pada metode statistik dan metode ilmiah untuk membuat pengurangan secara dramatis di pelanggan.

3)      Balanced Scorecard
Balanced Scorecard umumnya digunakan untuk memperjelas dan memperbarui strategi bisnis, menghubungkan tujuan organisasi dengan anggaran tahunan, memungkinkan perubahan organisasi, dan meningkatkan pemahaman tentang visi dan misi perusahaan.

4)      Lean Six Sigma
Lean six sigma memaksimalkan nilai pemegang saham denga mencapai tingkat tercepat dari peningkatan kepuasan pelanggan, biaya, kualitas, kecepatan proses, dan modal yang diinvestasikan. Mengkombinasikan dari metode lean dan six sigma ini menjadikan lean six sigma dapat memberikan nilai yang lebih besar kepada pelanggan. Lean berusaha untuk menghilangkan pemborosan sedangkan six sigma berusaha untuk
mengurangi variasi.

5)      ITIL
ITIL memastikan konsep latihan yang terbaik untuk menyiapkan proses ITSM ke dalam organisasi. ITIL memberikan panduan untuk mengelola proses TI, infrstruktur TI, layanan TI yang berfokus pada pemantauan kinerja dan koreksi yang diperlukan untuk perbaikan secara berkelanjutan.

e)      Teknik dan Metode CSI
1)      Assessment
Pilihan metode dan teknik yang efektif untuk analisis, presentasi, dan pengukuran informasi sangat tergantung pada keadaan yang menunjukkan tugas-tugas yang dilakukan dan sebelumnya tidak didokumentasikan dengan baik.

2)      Benchmark
Benchmark merupakan jenis penilaian dan proses yang digunakan dalam manajemen khususnya manajemen strategis. Pada proses ini organisasi mengevaluasi berbagai aspek proses yang berkaitan dengan praktik terbaik, biasanya ini terjadi pada bidang organisasi masing-masing.


3)      Metrics
Hal yang penting untuk diingat bahwa ada tiga jenis metrik sebuah organisasi perlu untuk menggunakan CSI dalam mendukung proses kegiatan proses lainnya. Secara umum, metrics merupakan skala pengukuran yang didefinisikan dalam hal standar, yaitu unit yang terdefinisi dengan baik. Metrics adalah sistem parameter atau cara penilaian kuantitatif dari proses yang akan diukur. Metrics menentukan apa yang akan diukur.

Contoh Kasus
Ada banyak penelitian yang berkaitan dengan CSI ini dengan metode dan cara yang bermacammacam. Adapun metode ataupun cara yang yang dipilih oleh masing-masing peneliti adalah disesuaikan dengan pendekatan dari organisasi atau obyek penelitian. Seperti yang dilakukan oleh Zuzana dan Iveta pada tahun 2009 melakukan penelitian mengenai cara mengembangkan CSI dengan metode ITIL untuk dilingkungan Universitas. Pada penelitian tersebut Zazuna dan Iveta menggunakan tujuh tahapan proses pengembangan pada CSI (Zazuna dan Iveta, 2009). Pada tahun yang sama, Donko dan Traljic melakukan penelitian yang sama yaitu menggembangkan CSI dengan menggunakan metodologi Balance Scorecard. Pada penelitian tersebut, Donko menyebutkan bahwa terdapat kesulitan implementasi CSI dengan menggunakan Balance Scorecard dikarenakan ada tahapan konsolidasi. Hal ini bertujuan untuk mengkonsolidasikan semua proses fasilitas ditingkat layanan operasional. Kerangka yang digunakan adalah dengan menggunakan hubungan antara bisnis dan layanan TI serta mengidentifikasi teknik kuantitatif dalam mengidentifikasi berbagi kemungkinan kerugian yang akan muncul (Donko dan Traljic, 2009).

4.      Financial Management For IT Services (ITFM)

a)      Pengertian Financial Management For IT Services
Financial Management dapat diartikan juga sebagai Manajemen Keuangan. Manajemen keuangan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana caranya agar bisa mendapatkan pendanaan modal, menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut serta untuk mengelola asset yang telah dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam hal ini berupa manajemen kuangan bidang Teknologi Informasi.

b)      Tujuan Financial Management For IT Services
ITFM bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan biaya dengan mempertimbangkan faktor kualitas output dengan resiko yang ada. Dengan adanya haasil analisa dan mempertimbangkan antara kualitas dengan resiko yang disebut dengan Balancing, maka terciptalah  strategi optimisasi biaya berbasis metrik yang cerdas. Balancing bersifat penting karena dengan memotong biaya belum tentu menjadi strategi terbaik untuk menghasilkan output yang diinginkan konsumen.

c)      Aktivitas Pekerjaan
1)      Budgeting
Untuk membantu Perusahaan dalam merencanakan optimalisasi teknolog informasi untuk 3 hingga 5 tahun ke depan.

2)      Accounting
Layanan profesional untuk membantu Perusahaan dalam menyediakan rencana antisipasi terhadap kejadian ekstrim yang berpotensi mengganggu keberlangsungan bisnis Perusahaan.

3)        Charging
Untuk membantu Perusahaan dalam menyusun panduan dalam mengelol teknologi informasi dan menyediakan layanan prima bagi pengguna.

Contoh Kasus
Électricité de France (EDF) merupakan perusahaan Eropa terbesar yang menyediakan dan menyalurkan listrik, dan merupakan terbesar kedua di dunia. Berpusat di Paris dan terdaftar dalam bursa Prancis CAC, grup EDF tercatat memiliki pendapatan €65.3 milyar pada tahun 2011. Di UK terdapat dua bisnis utama, yaitu EDF Energy dan EDF Trading.

EDF Energy memiliki divisi Information Technology dimana divisi ini mengatur IT Operations di EDF Energy. IT mendukung segala sesuatu yang dilakukan pada EDF Energy. Divisi IT bertugas untuk memberikan solusi yang menjaga data-data perusahaan tetap aman dan hal-hal berjalan dengan baik. Layanan kritikal yang diberikan oleh IT Operation yaitu data center and application management, IT security, service desk, IT supplier management.

5.      Demand Management

a)      Latar Belakang
Pada masa sekarang ini disaat daya saing semakin dibutuhkan dikalangan perusahaan, inventory planning untuk demand management dan sales forecasting sangat diperlukan agar suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik, lebih efektif dan lebih efisien. Berikut adalah gambar manufacturing planning & control system dalam suatu perusahaan.



Sasaran Industri manufacturing & service terdiri dari customer dan supplier. Customer meliputi barang dan jasa yang tetap, tepat kualitas, tepat quality, tepat waktu, tepat lokasi, tepat harga, sedangkan supplier meliputi service level yang tinggi, pemakaian resource yang efisien, inventory investasi rendah.

Masalah Kunci Planning Manufacturing meliputi aliran material dari suppliers sampai distribusi, persyaratan lead time customer, pemakaian kapasitas produksi, hubungan dengan suppliers & customers. Untuk menyeimbangkan konflik sasaran bisnis diperlukan keseimbangan antara inventory investment, customer service level dan biaya produksi.

Untuk menyeimbangkan supply and demand dibutuhkan kesimbangan sebagai berikut:
1)      Supply yang terdiri dari production & distribution efficiency dan resource availability and flexibility
2)      Demand yang terdiri dari forecasts & customer orders dan customer relationship management.

faktor penyebab ketidakseimbangan supply/demand dikarenakan gagal memahami demand, lead times yang panjang, tidak mampu merespon perubahan order dari customer.

Strategic Planning adalah mendefinisikan Business untuk markets yang akan kita layani, products yang akan dijual, target customer, tingkat persaingan dan dorongan untuk berubah, internal strengths dan weaknesses, posisi produk/service terhadap competitors .

b)           Demand Management
Berikut ini adalah gambar faktor-faktor yang berkaitan dengan demand management di suatu perusahaan yang harus selalu seimbang agar kinerja perusahaan semakin baik.

1)      Sales & Operations Planning
Sales and operations planning dalam suatu perusahaan bertujuan untuk menghubungkan business planning dengan tactical planning di MPR, menyeimbangkan supply & demand pada level product family Perencanaan pada level volume, bukan individual product mix level.

Sales and operations planning tersebut mempunyai siklus tiap bulannya. sales and operations planning tersebut melibatkan sales, manufacturing, logistics, finance, new product development dll.

Perencanaan resource dibutuhkan untuk menetapkan, mengukur, dan meng-adjusts kapasitas jangka panjang, identifikasi items yang lead time nya panjang, perencanaan resource tersebut membutuhkan approval management untuk capital expenditure yang besar.

2)      Master Scheduling
Tujuan dari master scheduling adalah untuk :
a.       Memecah production plan dalam product family menjadi jadwal masing2 SKU, qty & tanggal produksi.
b.      Memecah volume product family menjadi end-item mix (campuran SKU), rolls up end item forecasts untuk menyesuaikan dengan volume product family.
c.       Menghasilkan master production schedules (MPS) untuk masing2 individual end items/SKU.
d.      Menyeimbangkan MPS dengan capacity tersedia.

3)      Distribution planning
Distribution planning dalam suatu perusahaan bertujuan untuk dipakai dalam inventory finished goods, merencanakan kapasitas logistics untuk kebutuhan S&OP, merencanakan replenishment order ke factory supply.

4)      Demand Forecasting
Demand forecasting diperlukan untuk pemenuhan order customer lebih lama dari lead time produksi, perlu waktu untuk menambah /mengurangi kapasitas (mesin, labor, supplier, warehouse), untuk perencanaan budget keuangan.

5)      Petunjuk Evaluasi Forecasts
Petunjuk evaluasi forecast, meliputi forecasts secara alami tidak sempurna, forecasts yang baik mendekati rata-rata aktual, forecasts secara alami pasti mengandung kesalahan, perlu mengukur forecast error, perhatikanlah bias : demand yang secara konsisten selalu diatas atau dibawah forecast, identifikasi variasi demand yang besar nilainya, identikasi peluang improvement forecast.

6)      Hasil Evaluasi Forecast
Hasil evaluasi forecast ini digunakan untuk perbaiki bias melalui forecasts yang realistis & teknik yang lebih baik, improvement forecasts untuk mengurangi forecast error, identifikasi process improvements yang akan mengurangi demand variation, bekerjasama dengan dengan customers untuk antisipasi demand, menggunakan deviasi forecast error untuk menghitung safety stock, mengurangi inventory & memperbaiki customer service.
7)      Forecast Error
Beberapa cara untuk mengurangi forecast error yaitu meningkatkan akurasi dengan cara fokus untuk mengurangi forecast error (cara paling baik), forecast error memiliki bias, terminology forecast error dapat menggunakan teknik quality control untuk mengatasinya.

8)      Distribution Replenishment
Berikut ini beberapa permasalahan dalam distribution replenishment dalam suatu perusahaan adalah:
                                                                                 i.             Kapan, dimana, dan berapa banyak distribution inventory yang dibutuhkan?
                                                                               ii.             resources apa yang dibutuhkan agar dapat dikirim tepat waktu?













Sumber
·         Susanto, Tony.D. 2016. Manajemen Layanan Teknologi Informasi.Surabaya;Asosiasi Sistem Informasi Indonesia (AISINDO).